CYBER CRIME

 Cyber crime, atau kejahatan di dunia maya, adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan. Komputer sendiri merupakan alat utama untuk melakukan cyber crime ini, tetapi seringkali komputer juga dijadikan sebagai target dari kejahatan ini. Biasanya, cyber crime membahayakan seseorang karena pencurian data hingga keuangan.

Ada banyak sekali masalah privasi yang terjadi akibat cryber crime ini. Biasanya, informasi pribadi yang bersifat rahasia yang didapatkan melalui cyber crime ini seringkali disebarluaskan ke publik atau bahkan dijual kepada pihak yang menginginkannya.

Apa Saja yang Termasuk Cyber Crime?

Ada beberapa jenis cyber crime yang kerap kali ditemui ketika beraktivitas di dunia maya, antara lain:

1. Akses Ilegal

Akses ilegal adalah ketika pelaku memaksa masuk ke dalam akun korban tanpa sepengetahuan dan seizin dari korban. Hal ini memang merupakan salah satu jenis cyber crime yang paling umum. Bahkan, beberapa pelakunya terkadang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan termasuk ke dalam cyber crime.

Akun yang dimasuki secara ilegal tersebut dapat menyebabkan banyak sekali kerugian kepada korbannya. Pelaku bisa saja menyamar menjadi korban dan menipu orang lain dengan cara meminjam uang. Selain itu, informasi pribadi dari pemilik akun juga bisa tersebar luas ke khalayak umum.


2. Phising

Phising adalah cara untuk melakukan penipuan dengan tujuan mencuri akun dari korban. Biasanya, pelaku mengincar korban melalui email atau pesan di dunia maya lainnya seperti pesan Facebook, Instagram, twitter, dan lain sebagainya.

Phising juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memperoleh informasi mengenai data seseorang dengan menggunakan teknik penipuan, biasanya dengan mengaku sebagai orang lain atau dengan mengirimkan sebuah link yang dapat mencuri informasi. Data dan informasi yang dimaksud adalah data pribadi seperti nama, umur, alamat, dan informasi akun tertentu atau bahkan data serta informasi keuangan.


3. Penipuan OTP

OTP, atau On Time Password, adalah kode rahasia elektronik yang dikirimkan khusus kepada penggunanya. Biasanya, OTP akan dikirimkan ketika Anda hendak melakukan transaksi keuangan secara online untuk memastikan bahwa Anda adalah pengguna aslinya.

Penipuan OTP ini adalah kejahatan yang dilakukan dengan cara mencuri kode rahasia elektronik tersebut. Biasanya, pelaku akan menyamar menjadi pihak dari suatu aplikasi di mana transaksi tersebut dilakukan agar korban dapat memercayainya dan memberikan kode OTP kepada pelaku.


4. Kejahatan Konten Ilegal

Konten ilegal merupakan konten yang berisi data dan/atau informasi yang dianggap tidak benar, tidak etis, dan mengganggu ketertiban umum bahkan melanggar hukum. Nah, kejahatan kontel ilegal ini adalah ketilka pelaku membagikan konten tersebut ke khalayak umum.

Biasanya, isi dari konten ilegal tersebut adalah informasi mengenai suatu topik yang bersifat tidak benar atau hoaks. Selain itu, konten yang bersifat SARA atau memiliki unsur tidak senonoh juga termasuk ke dalam konten ilegal.


5. Cyber Terrorism

Cyber terrorism, atau terorisme siber, merupakan salah satu jenis cyber crime yang merugikan negara, bahkan mengancam keselamatan warga negara dan pemangku kepentingan yang mengatur jalannya pemerintahan. Aktivitas cyber terrorism ini mengacu pada serangan terhadap komputer, jaringan, dan sistem informasi suatu negara dengan tujuan untuk mengintimidasi dan menekan pemerintah untuk kepentingan tertentu.

Apa Saja Metode Cyber Crime?

Dengan adanya banyak sekali jenis cyber crime yang kerap kali dilakukan, maka ada banyak pula metode untuk melakukannya. Berikut ini adalah beberapa metode cyber crime yang perlu Anda ketahui:


1. Password Cracker

Password cracker adalah tindakan mencuri kata sandi dari akun orang lain dengan menggunakan program yang dapat mengenkripsi kata sandi. Tindakan ini juga sering dilakukan untuk menonaktifkan sistem keamanan kata sandi.


2. Spoofing

Spoofing adalah situasi di mana pelaku, atau program yang digunakan oleh pelaku, berhasil mengidentifikasi dirinya sebagai orang lain, biasanya pengguna asli dari komputer atau jaringan, dengan cara memalsukan data. Ada banyak cara spoofing yang dapat dilakukan seperti melalui email, SMS, dan lain sebagainya.

3. DDoS (Distributed Denial of Service Attacks)

DDoS merupakan serangan yang dilakukan pada server komputer atau jaringan dari korban. Serangan DDoS ini ditujukan untuk menguras sumber daya yang ada pada server komputer atau jaringan hingga tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dengan baik.

4. Sniffing

Sniffing merupakan salah satu metode cyber crime di mana pelaku mencuri username dan kata sandi dari korban secara sengaja maupun tidak sengaja. Pelaku kemudian dapat menggunakan akun korban untuk melakukan penipuan yang mengatasnamakan korban atau merusak serta menghapus data korban.


5. Mengirimkan Malware

Metode cyber crime lainnya adalah dengan cara mengirimkan malware yang tujuannya untuk merusak atau menghancurkan data di server komputer atau jaringan korban. Beberapa yang termasuk ke dalam malware ini adalah viruswormtrojanspywareransomwareadware, dan lain sebagainya.

Apa Saja Ancaman Dari Cyber Crime Bagi Perusahaan dan Bisnis?

Bagi perusahaan dan bisnis, ada banyak sekali ancaman dari cyber crime ini, antara lain:


1. Pencurian Data Perusahaan

Ancaman yang pertama dari cyber crime terhadap sebuah perusahaan dan bisnis adalah pencurian data perusahaan. Data yang dimaksud di sini adalah inovasi produk, strategi bisnis, hingga laporan-laporan penting lainnya yang bisa disalahgunakan.


2. Pencurian Data Pegawai

Selain data dari perusahaan, data dari para pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut juga bisa dicuri. Nantinya, data tersebut bisa disalahgunakan untuk merusak nama baik perusahaan. Selain itu, hal ini juga sangat buruk dan dapat memengaruhi kinerja pegawai.


3. Pencurian Data Konsumen

Data yang diberikan oleh konsumen merupakan data yang sangat sakral dan tidak boleh sampai tersebar luas. Jika sampai data dari konsumen ini dicuri dan disebarluaskan, hal tersebut jelas akan sangat merusak nama baik perusahaan. Selain itu, konsumen juga dapat menuntut perusahaan jika sampai data mereka disalahgunakan dan merugikan mereka secara langsung.


Apa Saja Kerugian Kejahatan Siber bagi Bisnis dan Perusahaan?

Serangan kejahatan siber tidak hanya dapat memberikan dampak finansial atau operasional perusahaan Anda. Berikut adalah beberapa kerugian yang harus ditanggung perusahaan Anda jika lumpuh akibat serangan siber:


1. Dituntut Oleh Konsumen

Jika data pribadi konsumen Anda dibocorkan oleh pihak penyerang, maka konsumen akan memiliki alasan kuat untuk mengajukan komplain hingga melayangkan gugatan pada perusahaan Anda.

Hal ini dapat berujung pada kerugian finansial yang besar serta hilangnya kepercayaan konsumen serta orang lain terhadap perusahaan Anda.


2. Bocornya Informasi Perusahaan

Tidak hanya informasi pribadi konsumen Anda yang terancam ketika sistem jaringan perusahaan Anda lumpuh; informasi perusahaan Anda juga berada dalam bahaya. Pelaku kejahatan siber bisa saja membocorkan strategi pemasaran atau bisnis perusahaan Anda yang kemudian dapat berdampak pada dicurinya informasi-informasi perusahaan Anda oleh kompetitor.


3. Rusaknya Reputasi Perusahaan

Perusahaan Anda tidak hanya akan mendapat kerugian dari segi finansil tapi juga reputasi. Ketika orang-orang tahu bahwa sistem jaringan bisnis Anda, apa yang membuat mereka harus berbisnis dengan Anda? Pada akhirnya, mereka akan mencari perusahaan lain untuk berbisnis dan hal ini tentu saja akan kembali menambah besar kerugian finansial perusahaan Anda.


Bagaimana Cara Mengatasi Cyber Crime?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi cyber crime, antara lain:


1. Memasang Perlindungan pada Perangkat

Cara pertama dan yang paling penting untuk mengatasi cyber crime adalah dengan memasang perlindungan terhadap perangkat yang digunakan. Perlindungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang memiliki fitur-fitur seperti antivirusantispywarefirewallantimalware, dan sejenisnya.


2. Memasang SSL pada Website Perusahaan

SSL, atau secure socket layer, adalah protokol kriptografi yang dirancang sebagai pengaman pertukaran data yang terjadi antara pengguna dengan situs web perusahaan yang terjadi melalui jaringan internet. Biasanya, situs web yang sudah menggunakan SSL akan berubah menjadi “HTTPS.”

3. Lakukan Backup Data

Backup data merupakan hal yang seringkali dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal, hal ini merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan demi melindungi data dan mengatasi jika sampai terjadi cyber crime. Jadi, Anda bisa memulihkan data dengan lebih mudah dan cepat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman pp (ananda novan 11.2)